Ambon, Tribun-Maluku.com : Setelah pencanangan Ambon sebagai daerah tertib ukur, Disperindag setempat berupaya mengimplementasikan tertib ukur dengan merubah pola penjualan menggunakan timbangan.
“Kita berupaya mengalihkan pola penjualan khususnya pedagang ikan dari sistem tumpukan menjadi penjualan menggunakan timbangan,” kata Kepala Disperindag Kota Ambon, Pieter Leuwol di Ambon, Kamis (25/4/2019)
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi secara bertahap ke pedagang untuk merubah pola penjualan menggunakan timbangan.
“Belum semua pedagang menggunakan timbangan sebagai alat ukur dalam transaksi penjualan, tetapi kita secara bertahap melakukan sosialisasi sehingga semua transaksi perdagangan wajib menggunakan timbangan,” katanya.
Pieter mengakui, kota Ambon selama ini mengalami inflasi dimana sektor perikanan kerap menjadi pemicu, penyebabnya adalah perbedaan rumus penghitungan.
“Selama ini petugas BPS menghitung harga penjualan komoditas perikanan per kilogram, sementara pedagang masih menjual ikan per tumpuk. Jika transaksi penjualan menggunakan sistem timbangan, maka secara otomatis memudahkan petugas BPS melakukan pencatatan serta menghindari terjadinya inflasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memberikan bantuan timbangan sebanyak 250 unit kepada pedagang ikan dan sayur.
Pihaknya juga melakukan tera ulang peralatan UTTP (Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapan), sebagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.
Tera ulang juga merupakan kebijakan nasional untuk mewujudkan daerah tertib ukur (DTU), sebagai upaya penormalan kembali alat ukur atau timbangan pedagang sesuai standar, sehingga seluruh barang dalam keadaan terbungkus benar-benar sesuai ukuran.
Setelah dilakukan pengecekan dan ukurannya maka timbangan pedagang akan diberikan tanda tera khusus dan resmi, untuk melindungi konsumen.
“Ukurannya harus sama jika satu kilogram barang yang telah dikemas ukurannya memang sama, kami berupaya menghindari pedagang yang melakukan tindakan curang terhadap pembeli,” kata Pieter. (an/tm)