Jika diperhatikan penampang sapi menyerupai bentuk geometris berupa tabung. Untuk mencari volume tabung dangan cara diketahui luas alas dan tinggi. Dalam hal ini, lingkar dada hewan dapat diasumsikan sebagai luas alas bangun lingkaran dan panjang badan sebagai tinggi.
Lingkar dada dapat diperoleh dengan cara melingkarkan seutas tali dibelakang gumba ( titik tertinggi di bagian punggung dada hewan) melalui belakang belikat (tulang yang menghubungkan tulang lengan atas dan tulang selangka). Sementara panjang badan diukur dari bahu hingga penonjolan tulang duduk. Dengan memperhatikan volume organ kepala, kaki, ekor dan massa jenis daging atau jeroan dapat dihasilkan berat badan sebenarnya.
Para ahli menemukan rumus untuk menghitung berat sapi. Rumus dari Scheiffer yang mengadopsi rumus tabung dengan menampilkan formula, yakni Bobot Badan = {lingkar dada (inchi) kuadrat x panjang badan} (inchi) dibagi 300. Bobot sapi sangat dipengaruhi situasi dan kondisi lingkungan, yaitu stress, habis makan, banyak minum atau baru buang fases.
Untuk mengukur berat sapi dengan rumus diatas hasilnya kurang presisi dibandingkan menggunakan timbangan sapi digital. Dengan menggunakan timbangan hewan kerangkeng akan sangat mudah melihat berat badan sapi dengan efisien. Tentu dengan adanya timbangan hewan ini akan mempermudah melakukan penimbangan hewan.
KUNJUNGI KAMI DI
Jl. Pahlawan Revolusi No.22b, Pondok Bambu Jakarta Timur – 13430
T. 021 – 861 3346, 8660 4409, 8660 4413
P. 081310045708 (WhatsApp), 085624322818
Whatsapp. 081310045708, 081574972709, 087881743863, 081380545127.
Bantuan cepat via email : [email protected]
Website : Stainlessjaya.com / bumata.co.id /Jayastainless.com