Pemprov DKI Jakarta sudah menggunakan jembatan timbang untuk menimbang truck pengangkut sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang timbangan itu antara lain untuk timbangan masuk dan timbangan keluar yang mana dihubungkan dengan jaringan komputer sehingga online di TPST dan DKI Jakarta.

Penerapan sistem jembatan timbang tersebut sudah berjalan selama 5 tahun belakangan. Penerapan sistem ini mulai di berlakukan sejak Sabtu 7 Maret 2015 mulai pukul 00.00 WIB.

BACA JUGA : Menimbang Beban Kendaraan Dengan Jembatan Timbang Demi Keselamatan Diperjalanan

Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta sebagai pelaksana pekerjaan monitoring dan penimbangan sampah di TPST Bantar gebang, menggunakan penimbangan masuk dan keluar secara digital dengan sensor loadcell dan didukung dengan aplikasi web-based yang dapat diakses secara online oleh pihak yang berkepentingan.

Timbangan sampah online ini  dapat kita lihat  melalui situs seluruh masyarakat dapat mengawasi langsung melalui situs.. Sistem ini membuat proses penimbangan menjadi lebih transparan, mudah di awasi, dan tertib.

Sudah selayaknya fasilitas pengolahan sampah milik Ibu Kota ini menerapkan teknologi dan sistem informasi yang lebih canggih dari sebelumnya. Karena, sistem penimbangan sampah online tersebut menggunakan dua unit jembatan timbang.

Jumlah itu mengalami penambahan dari sebelumnya yang hanya satu unit,” ujarnya. Saptastri mengaku, timbangan itu antara lain untuk timbangan masuk dan timbangan keluar yang mana dihubungkan dengan jaringan komputer sehingga online di TPST dan DKI Jakarta.                  

Untuk sistem kerjanya, kata dia, setiap truk masuk dalam jembatan dan akan berat truk sebelum unloading atau masih mengangkut sampah. Truk akan ditimbang kembali pada jembatan ke dua setelah kosong. Dengan begitu, akan tercatat secara akurat berat sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.

Sistem ini sangat berguna untuk mengawasi sampah DKI yang masuk dan dikelola di TPST. Dengan adanya sistem ini, diharapkan tidak ada lagi kecurigaan dari siapapun, karena sistem online bisa diawasi oleh seluruh masyarakat Indonesia.